Sarga.co—Kecepatan dan ketahanan kuda pacu tidak hanya bergantung pada intensitas latihan serta keunggulan genetika, tetapi juga pada nutrisi yang mendukung performa optimal mereka. Nutrisi menjadi fondasi penting dalam membangun kekuatan otot, menjaga kesehatan tubuh, serta memastikan energi yang cukup untuk bertanding.
Di balik kemenangan kuda pacu, ada perhatian mendalam terhadap pemberian pakan yang seimbang, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan kuda.
Sumber energi utama kuda
Indonesia merupakan negara agraris di mana bahan baku pakan lokal berupa biji-bijian dan hijauan cukup tersedia sebagai sumber pakan kuda. Melihat tujuan produksi kuda untuk kemampuan kerja baik untuk pacuan maupun menarik beban, serta bentuk atau postur tubuh yang tampak indah waktu diperlombakan, maka faktor yang sangat penting diperhatikan adalah pakan, khususnya zat-zat makanan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sudirman, dkk. (2014) “Inventarisasi Hijauan Pakan Pacuan Kuda di Nusa Tenggara Barat,” hijauan pakan yang diberikan biasanya berupa campuran lebih dari lima jenis yaitu Desmodium dichotomum Fabaceae, Alysicarpus vaginalis Fabaceae, Cynodon sp Poaceae, Eulalia amora Poaceae, Cynodon dactylon Poaceae, Leersia hexandra Poaceae, Dactyloctenium aegyptium Poaceae, Eleusine indica.
Di dalamnya terdapat kandungan makro-nutrisi (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kalsium dan fosfor). Jenis-jenis hijauan tersebut diharapkan dapat saling menutupi kekurangan nutrisi masing-masing.
Dijelaskan juga oleh Dr. Ir. Salvia, dkk. (2022) pada penelitian “Teknologi Pengolahan Pakan,” pengelompokan bahan pakan secara garis besar yaitu bahan pakan asal tumbuhan (nabati). Contohnya yaitu kedelai, jagung, dedak, gandum, hijauan (rumput gajah, rumput raja dll), leguminosa (daun lamtoro, daun turi dll), bungkil kelapa, bungkil kedelai, kacang-kacangan, singkong/ketela pohon dan lain-lain.
Konsumsi hijauan yang cukup membantu menjaga fungsi sistem pencernaan kuda, sehingga mereka mampu mencerna pakan lain dengan lebih baik. Sementara itu, konsentrat yang mengandung biji-bijian seperti gandum, jagung, memberikan energi tinggi yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan fisik saat berlomba.
Manajemen pakan
Pemberian pakan tidak dapat dilakukan sembarangan. Kebutuhan pakan setiap kuda harus disesuaikan dengan usia, berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan mereka.
Misalnya, kuda muda yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan porsi protein lebih tinggi dibandingkan kuda dewasa. Sementara itu, kuda pacu yang aktif membutuhkan energi lebih banyak dari konsentrat dibandingkan kuda yang tidak berlomba.

Rumput yang dikeringkan (Haylage)
Sumber: Freepik
Dalam artikel yang diterbitkan oleh Unairnews tentang “Pakar Nutrisi Hewan Beberkan Tips Mengatur Pola Pakan Kuda” (2022), menyebutkan bahwa kualitas hijauan sangat penting dalam diet kuda baik itu berupa silase maupun haylage yang setidaknya 40 persen dari diet harus mengandung serat 1 persen dari BB/hari.
Dengan dukungan nutrisi yang tepat, kuda tidak hanya mampu mencapai kecepatan maksimal tetapi juga memiliki daya tahan untuk menyelesaikan lomba tanpa kelelahan berlebihan. Oleh karena itu, pemilik dan pelatih kuda harus memahami pentingnya keseimbangan nutrisi dalam menunjang performa.
Sistem pencernaan kuda

Anatomy kuda
Sumber: Freepik
Pemberian pakan yang terstruktur wajib dilakukan karena sistem pencernaan ternak kuda berbeda dengan ternak lainnya. Kuda digolongkan sebagai hewan herbivora non-ruminant atau hewan dengan satu alat pencernaan dan berada pada perut bagian belakang (hindgut fermenter).
Oleh karena itu, dalam memberikan pakan kuda, sebaiknya diberikan dalam beberapa kali porsi kecil sepanjang hari, bukan sekaligus dalam jumlah besar karena dapat mengganggu pencernaan kuda. Selain itu, air bersih dan segar harus selalu tersedia, mengingat hidrasi yang baik sangat memengaruhi performa kuda di lintasan.
Lawrence, L. A (2004) dalam penelitiannya yang berjudul, “Feeding The Performance Horse” menjelaskan, kuda menggunakan 80 – 90 persen dari pakan untuk metabolisme energi dengan memanfaatkan karbohidrat dan lemak dalam pakan. Maka, selama mengikuti pelatihan rutin, kuda pacu memanfaatkan pasokan energi dari lemak dalam tubuh.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam jurnal penelitian Gibs, P. G. dan G. D. Potter (2002) dengan judul, “Concepts in Protein Digestion and Amino Acid Requirements of Young Horses,” sambil melakukan latihan, kuda mampu mendapatkan oksigen ke jaringan untuk membakar lemak sebagai sumber energi. Sedangkan selama mengikuti pacuan, kuda tidak dapat mengandalkan sepenuhnya pada lemak, tetapi dari pasokan energi utama yang tersimpan dalam glukosa darah serta glikogen hati dan otot yang diproduksi dari karbohidrat makanan.
Sangat penting untuk diperhatikan bahwa kuda pacu menerima energi yang cukup dari karbohidrat dalam bahan pakan guna untuk menjaga kadar gula darah dan menyimpan energi dalam bentuk glycogen otot. Bahan pakan seperti gandum dan oat juga menyediakan karbohidrat yang dapat digunakan secara langsung atau disimpan dalam otot dan hati dalam bentuk glikogen untuk digunakan nanti.
Rahasia di balik kuda juara
Kemenangan kuda pacu di lintasan tidak hanya berasal dari latihan atau genetika, tetapi juga dari manajemen pakan yang cermat. Nutrisi yang tepat memainkan peran vital dalam membangun kekuatan, kecepatan, dan daya tahan kuda pacu.
Dengan menerapkan prinsip pemberian pakan yang sesuai dan berkelanjutan, pemilik kuda dapat memastikan bahwa mereka memberikan yang terbaik untuk mendukung performa kuda di setiap pertandingan. Pemberian pakan yang baik adalah rahasia di balik setiap langkah cepat kuda juara.